Home » , » Membaca

Membaca

Di dalam buku Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa yang ditulis oleh Tarigan (1979), terpapar beberapa pengertian membaca yang disampaikan oleh para ahli. Definisi dan pola pemikiran tentang hakikat membaca sangatlah beragam. Hal ini disebabkan karena kegiatan membaca merupakan suatu kegiatan yang kompleks.


Tarigan (1979:9) mengambil kesimpulan bahwa membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. Pengertian membaca yang diungkapkan tersebut nampaknya memiliki keterbatasan. Sedangkan pengertian membaca yang diungkapkan oleh beberapa para ahli lain yang tidak tercantum di buku Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa salah satunya menyebutkan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit dan melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Rahim 2005:2).
Pengertian di atas sama dengan Wiryodijoyo (1989:55) bahwa membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai pengertian: 1) membaca sebagai proses melisankan paparan tulis, 2) membaca sebagai kegiatan mempersepsi tuturan tertulis, 3) membaca adalah seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan yang dibaca. Sedangkan menurut Kustaryo bahwa pengertian membaca merupakan suatu kombinasi dari pengenalan huruf, intellect, emosi yang dihubungkan dengan pengetahuan si pembaca untuk memahami suatu pesan yang tertulis (http://www.depdiknas.go.id).
Membaca juga merupakan aktivitas memahami, menafsirkan, mengingat, serta menulis kembali berdasarkan analisis pikiran kita sendiri. Filusuf terdahulu menjelaskan bahwa membaca adalah semacam kreasi berpikir, bukan hanya melafalkan huruf, kata, kalimat, paragraf, sampai bab tetapi juga ruang di mana pikiran tertantang untuk kritis, yaitu menterjemahkan teks, menginterpretasikannya, dan menuliskan poin yang bisa ditelaah dari teks itu sampai benar.
Menurut Keraf (1996:42) membaca merupakan suatu proses yang bersifat kompleks meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses pemberian makna kepada simbol-simbol visual. Sementara itu Cole (dalam Wiryodijoyo 1989:1) berpendapat bahwa membaca adalah proses psikologis untuk menentukan arti kata-kata tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dari pengalaman membacanya.
Membaca tidak hanya sekedar membunyikan lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis. Membaca adalah aktivitas yang komplek dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah (Soedarso,1996 : 4).
Selanjutnya Tarigan (1994 : 7) mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Performasi dan kemampuan membaca dilatar belakangi pengalaman dan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh sebelumnya. Sehingga dari sisi linguistik, membaca adalah suatu proses penyendian kembali dan pembacaan sendi (A recording and decoding process). Membaca sendi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson dalam Tarogan 1994 : 7).
Selanjutnya Anderson dalam Tarigan (1994 : 7) mengatakan bahwa membaca sebagai suatu penafsiran atau intrerprestasi terhadap ujaran yang berbeda dalam bentuk tulisan adalah suatu proses pembacaan sendi (decoding process). Membacapun dapat diartikan sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain, yaitu mengkomunikasikan maknannya yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis, ada pula beberapa penulis yang beranggapan bahwa membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut melalui Ponik (Phonics = suatu metode pengajaran membaca, ucapan ejaan berdasarkan interprestasi ponetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju lisan. Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis (Anderson dalam Tarigan, 1994 : 8).
Tampubalon (1987 : 6) mengatakan karena bahasa tulisan mengandung ideide atau pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaranlah), terutama yang bekerja. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar.
Sedangkan tarigan (1994 : 9) berpendapat bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Membaca adalah mengucapkan lambang bunyi yang sekaligus membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Sedangkan rumit dimaksudkan bahwa faktor diatas saling bertautan dan berhubungan, membentuk semacam koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahaman terhadap bacaan (Nurhadi, 1987 : 13 –14) Untuk dapat membaca, maka dibutuhkan kemampuan membaca dengan baik. Tampubolon (1987 : 7) mengatakan bahwa kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi keseluruhan. Kecepatan membaca adalah kemampuan siswa (orang) dalam membaca. Nurhadi (1987 : 14 – 15) mengatakan bahwa hakekat membaca adalah kemampuan proses yang komplek dan rumit, yang mengkondisikan bahwa kemampuan membaca itu adalah kemampuan yang spesifik. Latar belakang faktor kemampuan internal dan faktor eksternal seseorang menyebabkan setiap orang mempunyai kemampuan membaca yang berbeda dengan orang lain.
Membaca merupakan cara utama untuk memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian serta menghargai buku. Sebagian penduduk beranggapan bahwa membaca berarti menikmati kisah-kisah dalam gambar. Membaca merupakan aktivitas yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor luar. Selain itu, membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia sebagai produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat instingtif, atau naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses membaca yang dilakukan oleh orang dewasa (dapat membaca) merupakan usaha mengolah dan menghasilkan sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat diambil simpulan bahwa membaca merupakan aktivitas yang melibatkan penglihatan, ingatan, dan pemahaman yang mencakup pengubahan tulisan atau lambang-lambang yang menjadi bunyi bermakna yang melibatkan kemampuan fisik dan psikis untuk berfikir kritis dan kreatif menggunakan kemampuan membaca yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh penulis.
Kemampuan membaca mutlak dikuasai,dalam rangka menghadapi era global.Dalam era tersebut, membaca akan semakin penting peranannya sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Buku akan menjadi sumber informasi dan bahkan menjadi guru yang dapat hadir kapan saja diperlukan. Membaca juga dapat dilakukan di mana saja. Kemampuan membaca menjadi modal dasar untuk mencapai suksesnya pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa yang tidak kalah pentingnya dengan keterampilan yang lain. Kita ketahui bahwa pada masa sekarang ini banyak buku, majalah, koran serta tulisan yang berbentuk lain sebagai penyampai informasi. Untuk itu keterampilan membaca sangat diperlukan untuk memahami informasi atau isi pesan yang ada dalam teks bacaan.
Membaca mempunyai beberapa tujuan.Tujuan utama membaca adalah untuk mendapatkan informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini penulis kemukakan beberapa tujuan membaca.
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan
4. Membaca untuk menyimpulkan
5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan
6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi
7. Membaca untuk membandingkan atau untuk mempertentangkan
(Tarigan, 1994:10).
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Femin Collection | Habitat Design | Kreatifa Media
Copyright © 2013. Belajar Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Habitat Design Published by Kreatifa Media
Proudly powered by Blogger