Home » » Raeni, Anak Tukang Becak Itu Ber-IPK Nyaris Sempurna

Raeni, Anak Tukang Becak Itu Ber-IPK Nyaris Sempurna

UNTUNG ada Beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Kalau tidak, hampir pasti Raeni (18) harus mengubur dalam-dalam hasratnya untuk kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), setahun lalu.

Betapa tidak, Mugiyono (50) ayahnya sehari-sehari bekerja sebagai tukang becak. Ibunya adalah ibu rumah tangga biasa, sedangkan sang kakak yang tamatan SMA bekerja sebagai buruh pabrik garmen.
Berapa rupiah yang bisa dibawa pulang ayahnya setiap hari? ”Awit enjing wau ngantos saniki muter-muter nembe angsal tigang ewu (Sejak pagi hingga segini putar-putar baru mendapat Rp 3.000),” kata Mugiyono ketika pukul 10.00-an Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi menyambangi rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal, beberapa waktu lalu.

Kehadiran Rektor bersama para pejabat Unnes lainnya itu dalam rangka untuk mericek terhadap para penerima beasiswa bidik misi. Dengan beasiswa itu, penerima bebas dari segala biaya kuliah empat tahun atau delapan semester, bahkan memperoleh biaya hidup Rp 600.000 per bulan. Beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, tetapi berprestasi tinggi.

Prestasi Cemerlang
Raeni merupakan salah satu dari 450 mahasiswa Unnes angkatan 2010 lalu yang memperoleh Bidik Misi. Memang dia dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, namun gadis ini tergolong berprestasi. Lulus dari Jurusan Akuntansi SMK 1 Kendal tahun lalu, dia menggondol predikat terbaik.

Di Unnes, prestasi akademik mahasiswa Pendidikan Ekonomi (Akun tansi) Fakultas Ekonomi ini tak kalah mencorong. Semester pertama dituntaskan dengan indeks prestasi (IP) sempurna: 4,00. Semester kedua, sebagaimana kecenderungan mahasiswa pada umumnya, IP-nya sedikit turun, menjadi 3,96. Dengan begitu, IP kumulatifnya 3,98. Nyaris sempurna.

”Setiap bakdamagrib dan setelah subuh, saya selalu menyempatkan diri untuk belajar meski kadang hanya sebentar,” tutur Raeni tentang kiatnya meraih prestasi itu.

Tak hanya IPK yang nyaris sempurna, dia juga pernah juara II Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam Tingkat Nasional di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) tahun 2010 dan juara III Lomba Problem Solving Competition Tingkat Jawa-Bali di Unnes (2010).

Atas prestasi itu, Rektor telah memberikan apresiasi. Selain kunjungan pagi itu, saat upacara Hari Pendidikan Na sional 2 Mei silam, Rektor memberikan penghargaan secara khusus kepada para penerima beasiswa Bidik Misi.

”Kami memang merasa berkewajiban untuk mengawal beasiswa Bidik Misi. Tidak hanya supaya tepat sasaran, tetapi juga agar para penerima selalu memiliki motivasi untuk terus berprestasi selama studi,” kata Prof Sudijono.

Unnes sendiri, tahun lalu mengucurkan 400 beasiswa bidik misi. Sementara untuk angkatan 2010 pengucurannya terus berjalan, tahun ini kuota untuk mahasiswa baru bertambah menjadi 450. Bahkan belakangan bertambah 1.000, sehingga menjadi 1.450. ”Anak-anak muda semacam Raeni adalah aset bangsa. Terlalu eman jika mereka tidak bisa kuliah hanya karena biaya,” kata Rektor. ***
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Femin Collection | Habitat Design | Kreatifa Media
Copyright © 2013. Belajar Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Habitat Design Published by Kreatifa Media
Proudly powered by Blogger